Selasa, 04 Mei 2010

SILABUS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

( Mengeloa Perusahaan Digital )
Karangan : Kenneth C. Laudon & Jane P. Laudon
Edisi Kesepuluh
BAB ISistem Informasi dalam kegiatan Bisnis saat ini
1.1Peranan sistem informasi dalam bisnis saat ini
1.2Perspektif dalam system informasi
1.3Pendekatan kontenporer terhadap system informasi
1.4Praktik Aplikasi penggunaan SIM
BAB IIE – Business Global: Bagaimana Bisnis Menggunakan Sistem Informasi
2.1Proses Bisnis dalam Sitem Informasi
2.2Jenis Sistem Informasi Bisnis
2.3Sistem yang melingkupi perusahaan
2.4Fungsi system informasi pada bisnis
2.5Praktik Aplikasi SIM
BAB IIISistem Informasi, Organisasi dan Strategi
3.1Organisasi dan Sistem Informasi
3.2Bagaimana Sistem Informasi mempengaruhi organisasi dan perusahaan
3.3Menggunakan system informasi untuk mencapaikeunggulan kompetitif
3.4Menggunakan system untuk keunggulan kompetitif
3.5Praktik aplikasi SIM
BAB IVIsu Sosial dan Etika dalam system informasi
4.1Memahami isu etika dan sosial yang terkait dengan system informasi
4.2Etika dalam masyarakat informasi
4.3Dimensi moral dari system informasi
BAB VInsfratruktur TI dan Teknologi baru
5.1Insfratuktur TI
5.2Komponen Insfratuktur
5.3Trean Platform peranti Keras dan teknologi baru
5.4Tren Platform peranti Lunak dan Teknologi Baru
5.5Isu manajemen
BAB VIDasar-dasar Intelegensi Bisnis : Basisdata dan manajemen informasi
6.1Mengorganisasikan data dalam lingkungan file tradisional
6.2Pendekatan basis data terhadap pengelolaan data
6.3Menngunakan basis data untuk meningkatkan kinerja bisnis dan proses pengambilan keputusa
6.4Megelola sumber data
BAB VIITelekomunikasi, Internet dan teknologi Nirkabel
7.1Telekomunikasi dan jaringan dalam dunia bisnis dewasa ini
7.2Jaringan komunikasi
7.3Internet
7.4Revolusi Nirkabel
BAB VIIIMelindungi Sistem Informasi
8.1Kerentanan dan penyalahgunaan Sistem
8.2Nilai Bisnis dari pengamanan dan pengendalian
8.3Menetapan kerangka keja Untuk pengamanan dan pengendalian
8.4Teknologi dan perangkat pengamanan


Kuliahbersama.com

Penelitian Bidang Sistem Informasi Managemen di Indonesia (SIMDI)

MENCARI CIRI KHAS BIDANG SIM
Konsekuensi dari sebuah bidang ilmu yang relatif baru
ialah para penelitinya memiliki latar belakang nonSIM.
Mereka cenderung memanfaatkan kaidah dan metoda
sesuai bidang latar belakang yang mereka anut, serta
mempertahankan warna bawaannya tersebut. Ini dapat
ditolerir pada awal pembentukan sebuah bidang ilmu.
Namun sebuah bidang yang mapan seharusnya
mengandung "komponen inti" yang menjadi ciri khas
bidang tersebut, dan SIM tidak dapat menjadi
perkecualian.
Polemik perihal apa yang termasuk dalam kategori
SIM dan mana yang bukan, seumur dengan bidang SIM
itu sendiri. Pada konferensi ICIS yang pertama (1980),
Peter Keen secara terbuka mempertanyakan apakah SIM
betulbetul
sebuah bidang ilmu atau hanya sekedar tema
populer [3]. Isu serupa biasanya menimbulkan debat yang
''hangat'' setiap kali timbul dalam milis ISWordNet.
Dalam sebuah diskusi panel ICIS, pernah diperdebatkan
pengaruh para ''Barbarian'' dari bidang lain yang secara
tidak hentinya bersiaga di ''tapal batas'' bidang MIS [4].
Bahkan, volume 6 dari jurnal Communcation of the AIS
(CAIS) merupakan edisi khusus perihal relevansi bidang
ilmu MIS.
Baskerville dan Myers [10] menguatkan argumentasi
bahwa SIM sudah saatnya menjadi sebuah disiplin ilmu
secara mandiri. Davis [5] menawarkan konsensus, bahwa
setidaknya terdapat lima aspek yang dapat dikategorikan
sebagai ciri khusus bidang SIM:
· Proses Managemen, seperti "perencanaan strategis",
"pengelolaan fungsi sistem informasi", dan
seterusnya.
· Proses Pengembangan, seperti "managemen proyek
pengembangan sistem", dan seterusnya.
· Konsep Pengembangan, seperti "konsep sosioteknikal",
"konsep kualitas", dan seterusnya.
· Representasi, seperti "sistem basis data",
"pengkodean program", dan seterusnya.
· Sistem Aplikasi, seperti "Knowledge Management",
"Executive System", dst.
Orlikowski dan Iacono [6] menyerukan agar jangan
mengabaikan ''artifak IT'' sebagai isu sentral. Mereka
mengamati bahwa terdapat kecenderungan penelitian SIM
untuk mengasumsikan bahwa artifak IT itu sendiri tidak
bermasalah. Artifak (karya/produk) IT tersebut pada
umumnya berbentuk perangkat lunak atau perangkat
keras. Benbasat dan Zmud [7] menjabarkan isu tersebut
dengan menawarkan sebuah model konseptual seputar
artifak IT tersebut. Whinston dan Geng [11]
mengingatkan potensi wilayah kelabu/tidak bertuan dalam
bidang SIM.

EKSISTENSI SIMDI
Pada dua bagian sebelumnya telah dibahas latar
belakang perkembangan SIM serta perdebatan perihal
komponen khas bidang SIM. Bagian ini mencoba untuk
mengkaji keadaan SIM di Indonesia (SIMDI) beserta
asumsi yang dipergunakan.
Kehadiran SIMDI itu sendiri tidak perlu diragukan.
Pada konferensi SNIKTI 2004 ditemukan lebih dari 10
judul makalah dengan tema ''berbau'' SIM. Setiap tahun
beredar berbagai ''Call for Papers'' yang mengundang
penulisan makalah dalam bidang SIM. Pada umumnya,
SIM hanya merupakan salah satu dari topik
konferensi/seminar. Institusi penyelenggara konferensi
biasanya tidak berafiliasi langsung dengan bidang SIM,
namun berupa bidangbidang
ilmu lain yang telah
diungkapkan sebelumnya .
Walau pun ada (exists), komunitas SIMDI terkesan
malumalu
dan tersembunyi. Sekurangnya terdapat dua
kemungkinan yang dapat menjelaskan kenyataan ini.
Pertama, para pelaku bidang SIM Indonesia terlalu
tersebar serta berhimpun diberbagai bidang ilmu induknya
masingmasing,
sehingga mereka tidak saling kenalmengenal.
Kedua, jumlah mereka memang kecil serta
posisi yang lemah. Kemungkinan ke dua ini didukung
dengan kenyataan bahwa peranan Indonesia dalam bidang
SIM secara regional/internasional yang sangat minim.
Jarang sekali pertemuan regional seperti PACIS (Pacific
Asia Conference on Information Systems) atau pertemuan
internasional seperti ICIS dihadiri komunitas SIM dari
Indonesia.
Lebih langka lagi ialah, karya tulis komunitas SIM
dari Indonesia yang dipresentasikan pada sebuah
konferensi, apalagi karya tulis yang tembus ke publikasi
internasional. Dampak dari ini ialah bahwa aktifitas
SIMDI tidak terlihat oleh komunitas internasional.
Dengan sendirinya, sedikit sekali ada orang Indonesia
yang mendapatkan tawaran untuk menjadi ''reviewer''
makalah untuk konferensi atau jurnal internasional.
Kehilangan tawaran menjadi ''reviewer'' berarti kehilangan
kesempatan untuk ''mengintip'' riset yang sedang
dikerjakan oleh komunitas SIM lainnya [8].
Kendala tersebut di atas, belum termasuk yang secara
umum dialami para peneliti dari Indonesia. Pertama,
kemampuan berbahasa menjadi rintangan dalam
berkomunikasi, menulis, dan membaca makalah bahasa
asing secara umum, bahasa Inggris secara khusus. Kedua,
keterbatasan jurnal (asing) yang dilanggan masingmasing
institusi. Ketiga, fasilitas institusi yang kurang memadai,
seperti akses internet bagi peneliti. Terakhir, iuran
keanggotaan profesional yang relatif mahal merupakan
faktor kendala untuk menjadi anggota profesi [8].

Kuliahbersama.com

Jumat, 30 April 2010

Artikel Manufaktur

Manufaktur adalah suatu cabang industri yang mengaplikasikan peralatan dan suatu medium proses untuk transformasi bahan mentah menjadi barang jadi untuk dijual. Upaya ini melibatkan semua proses antara yang dibutuhkan untuk produksi dan integrasi komponen-komponen suatu produk. Beberapa industri, seperti produsen semikonduktor dan baja, juga menggunakan istilah fabrikasi atau pabrikasi. Sektor manufaktur sangat erat terkait dengan rekayasa atau teknik.
Seringkali dikatakan bahwa jasa memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari barang atau produk –produk manufaktur.
Empat karakteristik yang paling sering dijumpai dalam jasa dan pembeda dari barang pada umumnya adalah :
1.Tidak berwujud
2.Heteregonitas
3.Tidak dapat dipisahkan
4.Tidak tahan lama
Jasa tidak mungkin disimpan dalam persediaan. Artinya, jasa tidak bisa disimpan, dijual kembali kepada orang lain, atau dikembalikan kepada produsen jasa dimana ia membeli jasa.
Bisnis Jasa
Contoh dari bisnis jasa yang perkembangannya cukup pesat adalah:
1. Bisnis jasa: konsultan, keuangan, perbankan
2. Perdagangan jasa: eceran, pemeliharaan dan perbaikan
3. Jasa infrastruktur: komunikasi, transportasi
4. Jasa personal/sosial: restoran, perawatan kesehatan
5. Administrasi umum: pendidikan, pemerintah.
Perdagangan atau perniagaan adalah kegiatan tukar menukar barang atau jasa atau keduanya. Pada masa awal sebelum uang ditemukan, tukar menukar barang dinamakan barter yaitu menukar barang dengan barang. Pada masa modern perdagangan dilakukan dengan penukaran uang. Setiap barang dinilai dengan sejumlah uang. Pembeli akan menukar barang atau jasa dengan sejumlah uang yang diinginkan penjual.

Arti Definsisi/Pengertian Produksi, Manufaktur & Operasi Pada Perusahaan Barang dan Jasa

Pengertian produksi, manufaktur dan operasi pada perusahaan memang agak mirip-mirip tetapi tidak sama. Terdapat perbedaan pada masing-masing pengertian yang perlu dipahami oleh seseorang yang ingin mendalami manajemen perusahaan.
1. Definisi / Pengertian Produksi
Produksi adalah merupakan keseluruhan dari proses produksi barang dan jasa pada perusahaan yang meliputi pencarian ide, perencanaan deain teknis dan juga pengerjaan.
2. Definisi / Pengertian Manufaktur
Manufaktur adalah proses fisik dalam produksi barang non jasa. Contoh manufaktur adalah seperi pembuatan minyak urut di mana jasa pijit yang menggunakan minyak urut tersebut tidak termasuk dalam perusahaan manufaktur.
3. Definisi / Pengertian Operasi (Operasional)
Operasi adalah kesatuan kegiatan dari keseluruhan fungsi yang ada di perusahaan untuk melaksanakan rencana strategis untuk dapat terus bertahan dan beroperasi. Kegiatan produksi dan manufaktur adalah bagian dari fungsi operasi. Pada umumnya terdiri atas berbagai fungsi seperti pembelian, pengelolaan material, produksi, kontrol persediaan, kontrol kualitas output dan pemeliharaan.
Perekonomian Indonesia pada saat ini mulai mengarah pada pemulihan krisis ekonomi
yang tercermin dari membaiknya kondisi ekonomi makro dengan indikator
terkendalinya inflasi, stabilnya nilai tukar terhadap nilai mata uang asing khususnya
dolar Amerika Serikat, rendahnya suku bunga bank dsb. Sejalan dengan kemajuan itu,
sektor industri pun mengalami perbaikan kinerja, baik dalam hal pertumbuhan,
kontribusi, maupun peranannya. Meskipun ada perbaikan yang cukup berarti, harus
diakui bahwa peran sektor industri dalam ekonomi nasional, serta sektor riil lainnya
masih lebih rendah dibandingkan dengan kondisi sebelum krisis.
Sementara itu dalam rangka mempercepat pembangunan, membangun
kemandirian, pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya ke seluruh wilayah dengan
cara memberikan kesempatan kepada daerah untuk mengatur dan mengelola seluruh
potensi sumber daya agar tercipta kegiatan ekonomi yang produktif, maka oleh
pemerintah diterbitkan UU No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah dan UU No.
25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Kewenangan Keuangan Pusat dan Daerah.
Dalam kenyataannya kedua Undang-Undang itu belum sepenuhnya bisa berjalan
sesuai dengan yang diharapkan. Bahkan di beberapa sektor pembangunan maupun di
beberapa daerah justru timbul dampak yang kurang menguntungkan. Hal ini disebabkan
oleh beberapa faktor antara lain belum adanya kesamaan persepsi tentang otonomi
daerah, adanya perbedaan kepentingan dan ego-kedaerahan, dan masih terdapat
kelemahan pada peraturan perundang-undangan tersebut, di samping masih adanya
perbedaan cara pandang atau kepentingan antara pusat dengan daerah. Oleh sebab itu
Undang-Undang tersebut saat ini telah disempurnakan dengan terbitnya UU No. 32
Tahun 2004 dan UU No. 33 Tahun 2004 yang diharapkan dapat menghilangkan
berbagai permasalahan dimaksud serta dapat menggairahkan daerah untuk
menumbuhkan berbagai kegiatan ekonomi yang lebih dinamis.
Di sisi lain, bersamaan dengan kondisi negara yang belum stabil karena sedang
mengarah ke perbaikan itu, ternyata globalisasi dan liberalisasi ekonomi dunia bergerak
begitu cepat, dan sayangnya negara-negara majulah yang cenderung lebih banyak
memanfaatkan kesempatan dibandingkan dengan negara-negara sedang berkembang.
Hal ini dimungkinkan karena negara maju jauh lebih siap menghadapi era globalisasi,
dibandingkan dengan negara berkembang. Salah satu faktor yang juga sering menekan
dan berpotensi merugikan negara-negara berkembang karena ketidaksiapannya tersebut
yaitu adanya isu-isu baru yang mempengaruhi kegiatan industri, antara lain adalah
pengkaitan isu demokrasi, penanganan hak-hak azasi manusia (HAM), perburuhan,
lingkungan hidup, dsb.
Dalam situasi yang seperti itu, maka untuk mempercepat proses industrialisasi,
menjawab tantangan dari dampak negatif gerakan globalisasi dan liberalisasi ekonomi
dunia, serta mengantisipasi perkembangan di masa yang akan datang, pembangunan
industri nasional memerlukan arahan dan kebijakan yang jelas. Kebijakan yang mampu
menjawab pertanyaan, arah dan bangun industri Indonesia dalam jangka menengah,
maupun jangka panjang. Penyusunan dan penetapan arah dan kebijakan tersebut
memerlukan keterlibatan dan kesepakatan bersama dari seluruh potensi bangsa
sebagaimana diamanatkan oleh konstitusi.
Amanat konstitusi harus dijabarkan sebagai pesan agar pembangunan industri
dalam rangka mendukung pembangunan ekonomi didasarkan pada upaya
pendayagunaan seluruh potensi dan ragam sumber daya ekonomi yang dimiliki bangsa
secara optimal dan arif, agar mampu menjadi wahana bagi upaya peningkatan
kesejahteraan rakyat. Di sisi lain, pembangunan industri yang telah berjalan dengan baik
selama ini harus diakui belum mampu menghasilkan atau mewujudkan bangun industri
yang tangguh dan berakar dari keunggulan kualitas Sumber Daya Alam (SDM) dan
potensi kekayaan sumber daya yang dimiliki.
Tanpa adanya arah dan kebijakan industri nasional yang disepakati bersama,
maka perkembangan industri akan tumbuh secara alami tanpa kejelasan bentuk bangun
industri yang akan terjadi, karena beberapa hal:
▪ Secara internal masih terdapat gejala keinginan sektoral yang bersifat individual
(belum terkonsolidasi), belum saling mengisi dan bersinergi;
▪ Secara eksternal akan berlaku kaidah pasar bebas, yaitu pasar dunia dengan
kendaraan globalisasi dan liberalisasi akan memaksakan kehendak dan mendistorsi
kepentingan nasional. Hal itu dimaksudkan agar sesuai dengan kehendak mereka,
atau mematikan daya aspirasi, kreativitas, dan motivasi bangsa kita.
Keadaan demikian akan menimbulkan dampak pemborosan sumber daya
pembangunan (inefisiensi) dan tidak terwujudnya tujuan pembangunan industri yang
diinginkan. Oleh sebab itu mengacu pengalaman beberapa negara lain bahwa mereka
berhasil memajukan industrinya, karena adanya suatu kebijakan industri nasional yang
didukung bersama oleh seluruh potensi bangsa secara konsisten. Dengan demikian
pembangunan industrinya akan lebih mudah mencapai keberhasilan, serta meredam
tekanan-tekanan yang datang dari eksternal.
Untuk itu pemerintah merasa perlu memiliki suatu Kebijakan Pembangunan
Industri Nasional, yang komprehensif, dan disepakati oleh berbagai pihak terkait seperti
dunia usaha, lembaga pendidikan, lembaga litbang, lembaga keuangan dan masyarakat
luas lainnya.
Dalam kerangka inilah buku ini disusun bersama seluruh pihak terkait sebagai
dokumen politik mengenai Kebijakan Pembangunan Industri Nasional yang disepakati
dan mengikat seluruh potensi bangsa, agar dapat segera mewujudkan terbangunnya
industri nasional yang tangguh dan maju dalam menghadapi era globalisasi dan
liberalisasi ekonomi dunia.
Meskipun pengertian Industri Nasional yang tangguh ditujukan untuk mencakup
kemampuan produksi nasional di semua sektor (primer, sekunder dan tersier), namun
lingkup kebijakan yang dirumuskan dalam buku ini sengaja dibatasi hanya untuk
menampilkan kebijakan pembangunan untuk Sektor Industri Pengolahan/

Batasan dan Pengertian
Industri Pengolahan/Manufaktur, adalah semua kegiatan ekonomi yang menghasilkan
barang dan jasa yang bukan tergolong produk primer. Yang dimaksudkan dengan
produk primer adalah produk-produk yang tergolong bahan mentah, yang dihasilkan
oleh kegiatan eksploitasi sumber daya alam hasil pertanian, kehutanan, kelautan dan
pertambangan, dengan kemungkinan mencakup produk pengolahan-awal sampai
dengan bentuk dan spesifikasi teknis yang standar dan lazim diperdagangkan sebagai
produk primer2.
Jasa Industri yang terkait erat dengan industri pengolahan/manufaktur adalah:
• Jasa teknik yang mendukung terbangunnya instalasi produksi/pabrik, ataupun
dibuatnya alat-produksi yang siap menghasilkan jasa yang bisa dijual (alat
transportasi), yaitu jasa konsultansi pembangunan proyek industri, jasa desain &
engineering pabrik (rancang-bangun pabrik/kapal laut/kapal terbang/kereta
api/mobil), dan jasa konstruksi pabrik.
• Jasa teknik yang menunjang pembuatan alat/mesin produksi, yaitu desain dan
rekayasa mesin/peralatan pabrik.
• Jasa teknik yang menunjang pembuatan bahan konstruksi dasar, misalnya jasa
litbang industri, jasa pengujian mutu bahan/barang, jasa kalibrasi alat-ukur.
• Jasa teknik yang menunjang kegiatan produksi industri (di masa operasi), seperti
jasa inspeksi teknik, jasa pengujian mutu (bahan baku, produk, limbah industri), jasa
pemeliharaan pabrik, jasa konsultansi teknik industri, dsb
website : www.depperin.go.id/kebijakan/05KPIN-Bab1.pdf

Selasa, 27 April 2010

Sistem Informasi Manajemen Sekolah

1. Strengat Blitar untuk mengembangkan Sistem Informasi Manajemen Sekolah. Didasarkan pada perkembangan teknologi informasi yang sudah semakin akrab dikehidupan pelajar serta kebutuhan akan data yang akurat dengan cepat dan mudah bagi dunia pendidikan, maka saya bersama tim dan Pusat Pengolahan Informasi dan Data Komputer (PPIDK) STIE Kesuma Negara Blitar sebagai konsultan sistem pendidikan, menjadikan SMA Negeri 1 Srengat sebagai Pilot Project SIM Sekolah.
Project ini kami buat mulai dari nol. Saya memang “memerintahkan” tim agar tidak menggunakan aplikasi/script yang sudah jadi (open source) yang banyak ditemukan di internet karena beberapa alasan, antara lain :
  • Agar mudah dalam pengembangan kedepan serta menjaga keamanan aplikasi
  • Agar mudah dipahami pengguna karena akan dibuat dalam Bahasa Indonesia dan menu navigasi yang tidak membingungkan
  • Agar tidak terkesan memberikan template saja pada sekolah karena saat ini banyak website sekolah yang hanya memakai script open source gratisan tetapi mengeluarkan banyak uang untuk template-nya.
  • Yang penting adalah biaya pengganti bagi sekolah yang akan memakai nanti terjangkau.
Oleh karena itu kemudian kami bagi SIM Sekolah ini menjadi 8 sub-sistem yaitu :
  1. Sistem Informasi Profil (Portal Sekolah) : yang nantinya akan berisi Profil Sekolah, Visi, Misi, Fasilitas, program-program, Berita/Artikel, kegiatan/agenda, informasi kesiswaan, forum, galeri foto, dan buku tamu.
  2. Sistem Informasi Personalia : yang berisi Data Guru dan Staf untuk mengelola informasi penting tentang tenaga pengajar maupun staf yang terdaftar di sekolah, seperti biodata, pangkat, jabatan, alamat, status bekerja, jam kerja, riwayat pendidikan, riwayat karir, riwayat pelatihan, tingkat kehadiran, info gaji dan lain-lain
  3. Sistem Informasi Sarana dan Prasarana : berisi mengenai Manajemen Aset sekolah mulai dari penomoran aset, lokasi aset, penggunaan aset dan jumlah aset
  4. Sistem Informasi Keuangan : akan berisi data pembayaran biaya pendidikan siswa, seperti SPP, uang pembangunan, dan biaya-biaya lain. Data pembayaran tersebut akan ditampilkan dalam format laporan yang akan memudahkan pihak sekolah dalam melakukan pemeriksaan dan evaluasi, seperti :
    • Laporan siswa yang belum melakukan pembayaran
    • Laporan siswa yang sudah melakukan pembayaran
    • Laporan-laporan yang berkenaan dengan honor guru/karyawan
  5. Sistem Informasi Siswa : akan berisi data Penerimaan Siswa Baru, Biodata siswa, Pengelolaan Kenaikan Kelas Siswa (manual maupun otomatis), Pengelolaan Kelulusan/Alumni, Pencetakan Kartu Siswa, dan Pengelolaan Kedisiplinan Siswa
  6. Sistem Informasi Akademik : berisi Pengelolaan Kurikulum, Penjadwalan Satuan Pengajaran, Pengelolaan Nilai Akademik Siswa dan Laporan Hasil Studi Siswa, dan Presensi Siswa dalam kegiatan PBM
  7. Sistem Informasi Perpustakaan : berisi Pengelolaan buku, Pengelolaan anggota, Transaksi peminjaman dan pengembalian buku, dan Manajemen Arsip Digital
  8. Sistem E-Learning : berisi Proses pendidikan menggunakan sistem online maupun intranet bagi siswa dan guru berupa modul sekolah, tanya-jawab, kuis online, maupun tugas-tugas.
Dari sini diharapkan SIM Sekolah ini bisa membantu sekolah-sekolah di Blitar agar lebih mudah dalam mengimplementasikan TI ke dalam manajemennya. Biaya pengganti kami usahakan semurah mungkin untuk sistem informasi manajemen yang selengkap ini.
Paling tidak sistem ini nantinya bisa dijadikan alternatif dari sekian banyak penawaran ke sekolah-sekolah yang menawarkan script open source dan template-nya dengan harga yang relatif mahal. Info lebih lengkap mengenai perkembangan sistem ini, silahkan disimak di RumahScri

PENGANTAR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PEGAWAI

Pencatatan data Kepegawaian

Manfaat pencatatan data Kepegawaian adalah sebagai sarana untuk menyimpan data kepegawaian secara sistimatis, sehingga memudahkan penemuan kembali jika diperlukan. Data kepegawaian diolah menjadi informasi kepegawaian, sangat diperlukan untuk bahan pembinaan pegawai.
Pengelolaan kepegawaian yang bersifat manajerial maupun teknis administratif selalu berhubungan dengan data, dalam bentuk yang tercetak maupun data elektronik. Kegiatan administrasi kepegawaian akan berpengaruh pada keadaan data perorangan pegawai maupun keseluruhan.  Seringkali perubahan – perubahan yang terjadi tidak segera diketahui para pelaksana administrasi yang lain. Keberadaan perangkat komputer tidak banyak membantu karena data disimpan dan dikelola oleh masing-masing pelaksana dan tidak ada kesatuan plaltform dalam penyimpanannya. Akibatnya dalam hal data pokok sekalipun, bisa perlu waktu lama untuk menemukannya bahkan terjadi kesalahan.
Sangat penting peranan Data Kepegawaian dalam rangka melaksanakan Pembinaan pegawai Negeri Sipil sehingga perlu adanya Pembentukan sistem pencatatan Kepegawaian dapat dilaksanankan dengan 2 (dua) cara yaitu:
  • Secara Manual :  merupakan pelaksanaan kegiatan pencatatan, penyimpanan dan pengolahan dilaksanakan secara manual , dengan media Buku Induk, File / Tata Naskah perorangan yang disimpan dalam unit almari khusus
  • Secara Elektronik : merupakan pelaksanaan kegiatan perekaman dan penyimpanan dalam Media Komputer
Berdasarkan keadaan di atas, dibangun suatu program aplikasi komputer yang kita namakan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian disimgkat SIMPEG.  Program ini memungkinkan kita menghimpun data tiap PNS, merekam perubahan yang terjadi, serta menyimpannya dalam satu himpunan data (disebut database). Dari database tersebut bisa dijadikan sumber data dalam pelaksanaan administrasi kepegawaian maupun output yang dapat dijadikan informasi untuk membantu pembuatan kebijakan kepegawaian.

Pengertian SIMPEG

Yang dimaksud dengan SIM adalah segala sesuatu yang menyangkut perencanaan, pengembangan, pengelolaan dan penggunaan alat bantu  teknologi informasi untuk membantu manusia dalam menyelesaikan seluruh pekerjaan yang berhubungan dengan pengolahan dan pengelolaan informasi.
Komponen dari SIM sendiri adalah:
1. Manajemen
Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuna ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Karenanya, manajemen dapat diartikan sebagai ilmu dan seni tentang upaya untuk memanfaatkan semua sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan secara efektif dan efesien.
2. Teknologi Informasi (hardware dan software)
Teknologi informasi adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses penyampaian informasi dari pengirim ke penerima sehingga lebih cepat, lebih luas sebarannya, lebih lama penyimpanannya.
  • Informasi
  • Sumber Daya Manusia (brainware)
Sedangkan SIMPEG (Sistem Informasi Manajemen Pegawai) didefinisikan sebagai Sistem Informasi terpadu, yang meliputi pendataan pegawai, pengolahan data, prosedur, tata kerja, sumber daya manusia dan teknologi informasi untuk menghasilkan informasi yang cepat, lengkap dan akurat dalam rangka mendukung administrasi kepegawaian.
Lingkup Pembangunan dan Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian
  1. Sistem informasi dan aplikasi
  2. Sarana komputer dan penunjang
  3. Sarana komunikasi
  4. Organisasi dan Sumber Daya Manusia pelaksana
  5. Pembiayaan
  6. Dukungan Manajemen

Tujuan dan Manfaat

Tujuan SIMPEG di Lingkup Pemerintahan
  1. Untuk mendukung Sistem Manajemen PNS yang rasional dan pengembangan SDM di Aparatur Pemerintah.
  2. Mewujudkan data kepegawaian yang mutakhir dan terintegrasi.
  3. Menyediakan Informasi PNS yang akurat untuk keperluan perencanaan, pengembangan, kesejahteraan dan pengendalian PNS
  4. Membantu Kelancaran pekerjaan di bidang kepegawaian, terutama dalam pembuatan laporan
Manfaat SIMPEG
  • Pelacakan informasi data seseorang pegawai akan mudah dan cepat.
  • Pembuatan Laporan dapat mudah dikerjakan.
  • Mengetahui Pegawai yang akan naik pangkat dan yang akan mendapat kenaikan gaji berkala
  • Memudahkan suatu pekerjaan yang berhubungan dengan kepegawaian
  • Mendapatkan informasi tentang keadaan pegawai (Profil Kepegawaian) yang cepat dan akurat
  • Dapat merencanakan penyebaran (mutasi) pegawai sesuai pendidikan dan kompetensinya
  • Merencanakan Kebutuhan Pegawai (Neraca Kebutuhan Pegawai)
Keuntungan SIMPEG Online (Berbasis Intranet/ Internet)
  • Dapat memelihara satu data besar secara bersama-sama
  • Kesalahan / data yang kurang valid dapat dimonitor dan dikoreksi bersama
  • Dapat melakukan pertukaran data dan file
  • Berbagi sumber daya misalnya pemakaian satu printer untuk beberapa komputer yang terhubung dalam jaringan komputer
  • Mempermudah komunikasi dalam suatu lingkungan kerja, misalnya dengan adanya program E-mail atau Chatting
  • Apabila salah satu unit komputer terhubung ke internet melalui modem atau LAN, maka semua atau sebagian unit komputer dalam jaringan dapat mengakses dengan metode sharing connection.

    Peranan Teknologi Informasi dalam pengembangan SIMPEG

Peranan TI (Teknologi Informasi) dalam pengembangan SIMPEG sangat besar artinya. Peranannya dijabarkan menjadi 3 poin:
  1. Memberikan dukungan dalam tugas-tugas pengolahan informasi
Dalam pengolahan informasi tentunya kita tidak akan lepas dengan namanya Teknologi Informasi. Hal yang paling sederhana yaitu apabila kita berkomunikasi tentunya kita tidak lepas dari pesawat telepon. Kemudian dalam mengolah data kita perlu komputer dan untuk menyajikannya kita perlu printer.

Untuk melihat peran Teknologi Informasi dalam pengolahan informasi dapat kita lihat pada tabel berikut:


PROSES PENGOLAHAN INFORMASI

Kegiatan-kegiatan
Pengolahan Informasi
Uraian
Perangkat Teknologi Informasi
Capturing Information Menangkap informasi Input Technologies
( mouse, keyboard )
Conveying Information Menampilkan/mempresentasikan informasi Output Technologies
(screen, printer)
Creating Information Memroses informasi untuk memperoeh informasi yang baru Sofware Technologies
(word processing, expert system, aplikasi)
Cradling Information Menyimpan Informasi Storage Technologies
( hardisk, cd-rom, tape)
Communicating Information Mengirim Informasi Telco Technologies
( modem, satelit, telepon )
  1. Sebagai pendorong inovasi
Seiring dengan makin pesatnya kemajuan Teknologi Informasi makin canggih pula cara penyajian informasi. Kalau dulu kita akrab dengan radio dan televisi kini makin beragam pula cara untuk menangkap informasi. Contohnya adalah ponsel, internet. Kalo dulu telegram dianggap sebagai cara tercepat dalam penyampaian berita maka kini ada layanan SMS dan email sebagai penggantinya. Dalam hitungan detik, data yang kirim dapat sampai ke tempat tujuan. Bahkan beberapa terobosan mulai dikembangkan. Misalnya teknologi 3G dan WIFI memungkinkan seseorang dapat mengirimkan data dalam ukuran yang besar melalui ponsel. Bahkan karena canggihnya layanan ini maka dimungkinkan sesorang dapat ber-teleconference atau panggilan gambar dan suara melalui ponsel.
  1. Sebagai peniada (collapser) waktu dan ruang
Makin berkembangnya Teknologi Informasi berkaibat makin hilangnya batasan ruang dan waktu. Kalau dulu untuk menyusun Daftar Urut kepangkatan (DUK) diperlukan waktu yang sangat lama maka kini dalam hitungan menit bahkan detik, data yang sedemikian banyaknya dapat diurutkan sesuai urutan kepangkatannya. Apalagi didukung dengan makin cepatnya komputer dalam mengolah data.
Adanya fasilitas penyimpanan digital berakibat makin efektifnya media penyimpanan. Kalau dulu diperlukan puluhan rim kertas untuk menyimpan data maka kita cukup dengan sekeping CD maka data yang sekian banyaknya dapat tertampung didalamnya. Sebagai perbandingan cd-rom dapat menyimpan 650 juta karakter informasi, setara dengan :325.000 lembar teks atau 650 rim kertas. Bandingkan pula dengan DVD yang mempunyai kapasitas penyimpanan setara dengan 8 atau lebih keping CD.
Dengan adanya flash disk, CD-RW dan hard disk external maka tranfer data dalam jumlah besar makin mudah. Kalau dulu kita terbatas pada disket yang berkapasitas 1,3 MB maka kini dengan flash disk yang kecil kita bisa menyimpan data sebesar 1GB. Bahkan beberapa tahun, beberapa bulan atau bahkan beberapa hari ke depan dipasarkan alat dengan kapasitas penyimpanan yang besarnya ribuan kali lipat. Hal ini bukan hal yang mustahil karena media penyimpanan berkapasitas dalam hitungan Terra byte sudah ditemukan.
oleh: gecko

Senin, 22 Februari 2010

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Artikel Sistem Informasi Manajemen

Sistem informasi keseluruhan tidak hanya terdapat dalam Sistem informasi manajemen, karena tidak semua informasi di dalam organisasi dapat dimasukkan secara lengkap ke dalam sebuah sistem yang otomatis. Aspek utama dari sistem informasi akan selalu ada di luar sistem komputer.
Di dalam usaha Pengembangan Sistem informasi manajemen yang canggih dengan berbasis komputer memerlukan orang-orang yang mempunyai ketrampilan tinggi dan berpengalaman lama dan memerlukan partisipasi dari para manajer organisasi. Karena banyak organisasi yang gagal membangun Sistem informasi manajemen disebabkan karena :
Pertama, Kurangnya organisasi yang wajar
Kedua, Kurangnya perencanaan yang memadai
Ketiga, Kurangnya personil yang handal
Keempat, Kurangnya partisipasi manajemen dalam bentuk keikutsertaan para manajer dalam merancang sistem, mengendalikan upaya pengembangan sistem dan memotivasi seluruh personil yang terlibat.

Sistem informasi manajemen yang baik adalah Sistem informasi manajemen yang mampu menyeimbangkan biaya dan manfaat yang akan diperoleh artinya SIM akan menghemat biaya, meningkatkan pendapatan serta tak terukur yang muncul dari informasi yang sangat bermanfaat.Organisasi harus menyadari apabila mereka cukup realistis dalam keinginan mereka, cermat dalam merancang dan menerapkan SIM agar sesuai keinginan serta wajar dalam menentukan batas biaya dari titik manfaat yang akan diperoleh, maka SIM yang dihasilkan akan memberikan keuntungan dan uang. Di dalam sebuah Sistem informasi manajemen komputer bukan prasyarat mutlak secara teoritis, namun dalam praktek Sistem informasi manajemenyang baik tidak akan ada tanpa bantuan kemampuan pemrosesan komputer. Prinsip utama perancangan Sistem informasi manajemen: Sistem informasi manajemenharus dijalin secara teliti agar mampu melayani tugas utama.Sistem informasi manajemen bertujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi umum semua manajer dalam perusahaan atau dalam subunit organisasional perusahaan. Sistem informasi manajemenmenyediakan informasi bagi pemakai dalam bentuk laporan dan output dari berbagai simulasi model matematika.

A.PENGERTIAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Sistem informasi Manajemen yaitu serangkaian sub sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan.Sistem informasi manajemen merupakan suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang sama. Para pemakai biasanya membentuk suatu entitas organisasi formal, perusahaan atau sub unit dibawahnya. Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang terjadi di masa lalu, apa yang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus dan ouput dari model matematika. Output informasi digunakan oleh manajer maupun non manajer dalam perusahaan saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah.Sistem informasi manajemen di dalam perancangan, penerapan dan pengoperasiannya sangat mahal dan sulit. Upaya ini dan biaya yang diperlukan harus ditimbang-timbang. Ada beberapa faktor yang membuat SIM menjadi semakin diperlukan, antara lain bahwa manajer harus berhadapan dengan lingkungan bisnis yang semakin rumit. Salah satu alasan dari kerumitan ini adalah semakin meningkatnya dengan muncunya peraturan dari pemerintah. Situasi lingkungan bisnis bukan hanya rumit tetapi juga dinamis. Oleh sebab itu manajer harus membuat keputusan dengan cepat terutama dengan munculnya masalah manajemen dengan munculnya pemecahan yang memadai Kegiatan utama dari Semua sistem informasi, yaitu menerima data sebagai masukan (input), kemudian memprosesnya dengan melakukan penghitungan, penggabungan unsur data, pemutakhiran dan lain-lain, akhirnya memperoleh informasi sebagai keluarannya (output).
DATA : fakta-fakta atau sesuatu yang dianggap (belum mempunyai arti)
INFORMASI : data yang telah diproses atau data yang memiliki arti.
Perubahan data menjadi informasi dilakukan oleh pengolah informasi. Pengolah informasi dapat meliputi elemen-elemen komputer, non-komputer atau kombinasi keduanya.E-life merupakan Perkembangan Teknologi kehidupan, artinya kehidupan ini sudah dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan secara elektronik. Sekarang ini sedang semarak dengan berbagai huruf yang dimulai dengan awalan e seperti E-Commerce, E-Government, E-Education, E-Library, E-Journal, E-Medicine, E-Laboratory, E-Biodiversitiy, dan yang lainnya lagi yang berbasis elektronika.Untuk meningkatkan pelayanan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan menjadi faktor penting sekaligus penghematan bagi Pendidikan dan kini telah menjadi salah satu standar mutu sebuah Pendidikan. Otomatisasi/komputerisasi sistem pelayanan dan sistem informasi manajemen merupakan solusi yang tepat untuk memecahkan masalah ini. Banyak lembaga Pendidikan dan Pendidikan telah mendapat manfaat dari peralatan canggih ini.Perkembangan Pendidikan di Indonesia yang maju sekarang ini, baik dari aspek administratif atau teknologi, maka proses pelayanan Pendidikan di Indonesia dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Untuk mengembangkan mutu Pendidikan dibutuhkan beberapa fasilitas pendukung, dimana salah satu fasilitas pendukung tersebut adalah aplikasi teknologi informasi dalam bidang sistem informasi manajemen Pendidikan.

http://perpustakaan-online.blogspot.com/2008/05/sistem-informasi-manajemen.html


Artikel Trend Teknologi Informasi 2009

Trend teknologi di tahun 2009 mungkin tidak banyak berbeda dengan tahun 2008 atau mungkin juga semakin berkembang. Berikut perkiraan 10 trend teknologi yang akan memberikan pengaruh besar untuk perkembangan dunia IT, menurut para peneliti dan konsultan dari Gartner dan analisis dari nationmultimedia.com :

Software social

Software social memiliki cakupan yang luas, seperti social networking atau situs jejaring social, kolaborasi social, media social dan validasi social. Organisasi atau vendor harus mempertimbangkan dimensi social ke dalam website konvensional atau aplikasi, dan mengadopsi platform social, cepat atau lambat, agar dapat ‘mempererat’ hubungan dengan customer. Enterprise juga mulai memperhitungkan mengkombinasikan website hobby yang cool dan systm kelas enterprise untuk menjual model product mereka dan mengatur aplikasi.

Arsitektur berbasis web

Internet akan menjadi kunci desain teknologi web-centric yang fleksibel dan standard untuk promosi perusahaan atau vendor. Penggunaan web-centric akan membangun solusi model kelas secara global untuk membantu kebutuhan computing enterprise selama lima tahun mendatang atau lebih.

IT ramah lingkungan
Akan lebih banyak hadir product yang efisien dan peralatan yang hemat energi, juga ramah lingkungan. Regulasi ditetapkan untuk mengatur perusahaan dalam membangun data center, sebagai efek dari meningkatnya penggunakan emisi karbon dan komsumsi power yang berlebih, juga impact lingkungan lainnya yang sudah mengkhawatirkan. Organisasi atau vendor setidaknya mempertimbangkan regulasi dan memiliki alternative lain untuk membangun data center.

Cloud Computing
Konsep cloud computing adalah ‘kolam system komputer’ yang besar untuk share infrastruktur IT. Cloud computing akan mengakses resource virtual dan tidak terbatas oleh power dan kemampuan komputer local atau remote computer. Cloud computing akan support data center enterprise generasi selanjutnya, beroperasi seperti Internet untuk menyediakan akses cepat dan skala kapasitas yang ekstrim untuk pengguna jaringan. Cloud computing tampak simple, biaya lebih murah dan hemat energi. Tidak seperti grid computing yang hanya menditribuskan IT untuk task tertentu, namun cloud computing bekerja di semua range aktivitas. Platform ini dapat menjadi layanan hosting eksternal ataupun digunakan di dalam perusahaan.

Virtualisasi
Trend sekarang ini berfokus pada virtual server, termasuk virtualisasi penyimpanan dan client device yang berkembang dengan cepat. Virtualisasi hadir untuk mengeliminasi duplikasi copy-an data di device penyimpanan yang nyata seperti contoh harddisk, ketika harus memaintain akses system tempat file disimpan (deduplikasi data) dalam ilusi. Hal tersebut juga sekaligus menghemat biaya kapasitas device penyimpanan, energi, upgrade software, dan akses ke aplikasi yang lebih luas. Namun, jika fungsi motherboard adalah untuk hardware pusat data, maka virtualisasi menggunakan mesin virtual. Dengan virtualisasi, maka user dapat menjalankan Linux, Windows 95, dan DOS di system dan waktu yang sama. Virtualisasi yang semakin berkembang hadir dalam desktop virtual yang akan diadopsi sebanyak 40 persen pengguna di tahun 2010.

Kelanjutan dari Blade Server

Akan hadir server di atas blade server untuk menyediakan kapasitas yang besar bagi perusahaan. Organisasi atau vendor akan dapat melacak tipe resource, seperti memory, ataupun harddisk, dan sebagainya. Blade server akan mengeliminasi biaya utuk tiga tipe resource ketika upgrade kapasitas, dan mudah ketika digunakan untuk inventory system, ataupun mencegah pembelian server dalam ukuran yang besar dan tambahan konfigurasi yang kompleks. Blade server akan menjadi utilitas yang handal karena tidak ada resource yang berada dalam konfigurasi yang salah atau membutuhkan tambahan processor dan memory dalam satu bundle server.

BI (Business Intelligence)
Merupakan prioritas teknologi papan atas dalam survey CIO Gartner 2008, yang dapat menambah impact positis dalam performance bisnis perusahaan, menambah kemampuan untuk membuat smarter decision berkaitan dengan misi perusahaan di setiap level bisnis, mulai dari strategi corporate hingga proses operasional. BI menjadi strategi khusus untuk business manager dan knowledge worker yang akan membuat keputusan ketika menjalankan, meningkatkan dan mentransform bisnis. Tool BI ini akan membuat pengguna mampu memutuskan dengan cepat, lebih baik, dan banyak informasi berharga yang dapat diperoleh dari lingkungan bisnis yang rumit.

Unified communications and collaboration (UCC)
Kebutuhan untuk selalu terkoneksi, kapan dan dimana saja, dapat terwujud dengan UCC, yang akan memberikan peningkatan komunikasi baik internal dan eksternal di dalam lingkup enterprise, dengan melakukan konsolidasi dan layanan lainnya ke dalam jaringan data dan update informasi untuk tenaga IT yang handal, dan mengurangi biaya operasi. UCC akan memberikan kekuatan di infrastruktur jaringan, dengan focus layanan dan aplikasi, terutama dengan adanya kebutuhan akan virtualisasi, embedded software di platform open source. Aturan telah berubah, user mungkin tidak tertarik lagi dengan system operasi dan hardware untuk computing dan networking, namun bagaimana mereka mendapat kemudahan, kehandalan, dan keamanan akses layanan bisnis, diman dan kapan saja.

Netbook
Bentuk yang kecil akan lebih mendominasi, seperti netbook. Dengan kelebihannya, netbook mampu melakukan processing power dan penyimpanan lebih hemat, berbagai konektivitas dan akses internet lebih cepat. Ditambah dengan adanya kerja sama dengan perusahaan operator seluler hingga mewujudkan fasilitas 3G. Netbook atau yang disebut mini notebook ini akan segera menggantikan kinerja dan market notebook tradisional.

Windows 7
Windows 7, software dengan berbagai improvisasi dari Microsoft untuk menggantikan system Windows Vista, termasuk UAC (User Account Control) dan interface yang handal yang tidak membuat pengguna kecewa. Fitur yang signifikan di Windows 7 adalah virtualisasi, sebuah teknologi yang akan memperbolehkan satu komputer untuk menjalankan beberapa system operasi atau aplikasi yang berbeda.

Aplikasi online

Di tahun 2009, akan banyak aplikasi online yang hadir, termasuk Google Docs, ThinkFree Office, dan Zoho, yang menawarkan aplikasi Word, spreadsheet dan program presentasi secara online dan gratis. Bahkan Microsoft juga akan membuat Office dalam format online, seperti Office 14.

USB 3.0
USB 3.0 akan menjadi teknologi tingkat tinggi untuk konsumen, dengan kecepatan transfer data maksimun 10 kali lipat lebih cepat dibandingkan USB 2.0. User dapat mentrasfer 27GB data ke sebuah device eksternal dalam waktu 70 detik, ketika dengan sama jumlah data dalam waktu 15 menit di koneksi USB 2.0. Di USB 3.0, data akan dibaca dan ditulis secara bersamaan.

Wi-Fi dan chip RFID
Protocol Wi-Fi 802.11n akan menyediakan teknologi mobile dengan layanan bandwith yang tinggi, sama halnya dengan RFID di mobile phone. Dengan chip RFID (Radio-Frequency Identification) yang telah disiapkan oleh manufaktur handphone dalam produk ponsel mereka, maka user dapat mengubah cara mereka ketika akan membeli barang atau layanan, tanpa menggunakan kartu kredit.
http://www.beritanet.com/Life-Style/Consumer/Trend-Teknologi-Informasi-2009.html